Pengaruh Musik Terhadap Gelombang Otak Dan Kesuksesan Seseorang
Musik merupakan impuls atau
rangsangan yang dapat memengaruhi otak agar menjadi relaks termasuk untuk otak
janin.
Ketika janin dapat tidur
nyenyak, sel saraf dalam otaknya akan berkembang pesat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan otak janin, karena
musik klasik mampu membuat janin menjadi relaks. Apabila Ibu yang mengandung
dalam keadaan relaks, hal itu juga berpengaruh pada perkembangan otak janin.
Energi yang dihasilkan dari Ibu akan diserap oleh janin.
Apabila otak relaks, segala hal baru dapat dengan mudah dipelajari. Dan ketika otak relaks, seseorang bisa menjadi lebih produktif. Segala masalah pun terasa menjadi lebih mudah untuk diselesaikan.
Terbukti bahwa seseorang berkepala dingin terlihat lebih berpotensi untuk menjadi pemimpin yang baik. Pribadi berkepala dingin mampu mengendalikan emosi ke arah yang positif.
Gelombang musik akan diterima oleh reseptor, yaitu telinga dan dihantarkan oleh
dendrit ke badan sel saraf.
Tentang pengantaran impuls lebih lanjut terdapat dalam artikel Sel Saraf (Neuron), Sel Glia (Neuroglia) Dan Penghantaran Impuls.
Gelombang musik dapat mengaktifkan gelombang otak jika terjadi keselarasan atau sinkronisasi antara keduanya. Dan akhirnya impuls yang diterima otak dapat mempengaruhi kerja saraf otonom.
Tentang saraf otonom terdapat dalam artikel Macam-Macam Saraf, Tulang Dan Sendi Pada Manusia.
Gelombang otak dapat
dideteksi dengan alat Electro Enchephalog Graphy (EEG).
Berikut ini jenis-jenis gelombang
otak manusia berdasarkan frekuensinya :
- Gelombang Alpha
Gelombang alpha memiliki
frekuensi 8-13 Hz. Ketika seseorang berada dalam keadaan sadar, melamun, berkhayal dan rileks pada
saat itulah gelombang otak dalam keadaan alpha. Otak dalam kondisi gelombang
alpha lebih mampu menerima pelajaran, melakukan meditasi dan self hipnosis.
Self hipnosis adalah
seseorang memberi sugesti untuk diri sendiri, sehingga dapat memengaruhi
kondisi mentalnya.
Otak balita selalu berada dalam kondisi gelombang alpha. Karena itu, mereka mampu menyerap informasi dengan cepat. Dalam kondisi alpha, otak memproduksi hormon serotonin dan hormon endorfin. Kedua hormon ini dapat menimbulkan rasa tenang, bahagia dan nyaman. Gelombang alpha dapat meningkatkan imunitas, membuat pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kemampuan panca indera kita meningkat.
- Gelombang Betha
Gelombang betha memiliki
frekuensi 12-30 Hz. Ketika seseorang
beraktifitas atau berpikir, pada saat itulah gelombang otak berada dalam kondisi betha.
Gelombang betha dapat menjaga pikiran untuk tetap fokus dan meningkatkan produktifitas.
Otak yang tidak mampu mencapai gelombang betha pada saat beraktifitas akan
menyebabkan depresi dan rasa tertekan terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan.
Gelombang betha yang tinggi dapat merangsang otak untuk memproduksi hormon kortisol dan hormon norepinefrin. Kedua hormon ini menyebabkan rasa cemas, khawatir, marah dan stress.
- Gelombang Theta
Gelombang theta memiliki
frekuensi 4-8 Hz. Ketika seseorang melakukan relaksasi mendalam dengan napas
yang mulai melambat, seperti seseorang sedang sangat mengantuk, pada saat itulah gelombang otak berada dalam kondisi
theta. Apabila seseorang dalam keadaan sadar mampu mencapai gelombang theta
pada otaknya, ia akan memiliki kreatifitas dan wawasan yang tinggi karena
gelombang theta mampu membuka memori yang telah lama.
Seseorang yang mampu mencapai
gelombang theta pada saat beribadah, ibadah yang dijalaninya akan terasa khusyu.
Oleh karena itulah, gelombang theta dikaitkan dengan pelepasan stress. Sama halnya dengan gelombang alpha, gelombang tetha juga termasuk gelombang bawah sadar.
Gelombang theta
secara normal banyak dimiliki oleh anak-anak.
Pada kondisi tetha, otak akan memproduksi hormon melatonin, catecholamine dan AVP (Arginine vasopressin).
- Gelombang Delta
Gelombang delta memiliki
frekuensi 0,5-4 Hz. Ketika seseorang tidur dan memasuki siklus mimpi, pada saat
itulah gelombang otak berada dalam kondisi delta. Apabila seseorang dalam
keadaan sadar mampu mencapai gelombang delta pada otaknya, ia akan memiliki
rasa empati dan intuisi (kemampuan cepat untuk memahami sesuatu tanpa penalaran)
yang kuat.
Kaum eksekutif dan
pebisnis harus memiliki intuisi yang kuat. Intuisi disebut juga insting.
Dalam kondisi delta, tubuh berada dalam proses pemulihan, memperbaiki kerusakan jaringan dan memproduksi sel-sel baru selama kita tidur. Pada kondisi delta, otak memproduksi hormon pertumbuhan atau HGH (Human Growth Hormone). Hormon ini dapat membuat seseorang awet muda.
- Gelombang Gamma
Gelombang gamma memiliki
frekuensi 40-99 Hz. Ketika seseorang berada dalam kegiatan yang memacu
adrenalin atau penuh semangat, seperti sedang berada dalam pertandingan, pada
saat itulah gelombang otak berada dalam kondisi gamma.
Seorang penyanyi
sering kali melakukan jumping not ke nada yang tinggi, untuk memacu adrenalin
pendengarnya.
- Gelombang Hipergamma Dan
Lambda
Gelombang hipergamma memiliki
frekuensi 100 Hz, sedangkan gelombang lambda memiliki frekuensi 200 Hz.
Seseorang yang memiliki kemampuan supranatural dan metafisika mampu mencapai
gelombang hipergamma ataupun lambda.
Metafisika adalah
cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan proses analisis akan suatu hal.
Filter mental atau pikiran sadar terbentuk saat manusia berusia 3 tahun. Filter ini semakin menebal pada usia 8 - 13 tahun. Namun, terdapat hasil penelitian lain yang menyatakan pada usia 0-13 tahun masih banyak yang otaknya beroperasi pada gelombang tetha atau pikiran bawah sadar.
Urutan
gelombang frekuensi otak dari keadaan sadar, hingga tertidur adalah sebagai
berikut :
-
Frekuensi tinggi antara gelombang gamma atau gelombang betha.
Alat
musik : simbal (sejenis perkusi yang memiliki tempo cadas/keras. Biasanya
terdapat dalam bagian drum), biola, terompet, lead guitar/gitar timbal dan lain-lain.
Musik rock dan orkestra termasuk ke dalam jenis musik berfrekuensi
tinggi.
-
Frekuensi sedang antara gelombang alpha atau gelombang tetha.
Alat
musik : gitar, suling, cello (termasuk dalam jenis biola), clarinet (mirip
saksofon) dan lain-lain.
Musik pop termasuk ke dalam jenis musik berfrekuensi sedang.
-
Frekuensi rendah, yaitu gelombang delta.
Alat
musik : bass, tuba (alat musik tiup berukuran besar yang sering dipakai dalam
orkestra modern), kick drum/drum bass dan lain-lain.
Jadi,
ketika kamu hendak memilih lagu pengantar tidur, pilihlah lagu dengan frekuensi
alpha ke delta.
Sebuah lagu memiliki nyawa masing-masing. Begitupun dengan instrumen musik. Terkadang sebuah lagu yang memiliki lirik yang sesuai dengan mood atau kondisi yang sedang dialami pendengarnya berhasil memberi pengaruh baik ke arah positif maupun negatif, tergantung pola pikir pendengarnya.
Ketika kamu menderita sakit kepala atau migrain coba dengarkan lagu yang menyenangkan buatmu. Biarkan dirimu menyelami lirik lagu tersebut. Tautkan beberapa kepingan gambar dalam pikiranmu selama kamu mendengarkan lagu tersebut.
Namun, sebaiknya kepingan gambar yang membuat kamu relaks. Tidak perlu kepingan gambar dari kehidupan masa lalu kamu. Kepingan gambar bisa saja berupa laut biru, langit malam, padang rumput atau adegan film yang membuatmu senang dan tertawa.
Mungkin penderita sakit kepala berat ataupun ringan, terkadang tidak benar-benar mendengarkan lirik lagu yang sedang didengarnya.
Bahkan, tanpa perlu mengerti arti lirik yang terkandung di dalamnya, sebuah lagu bisa memengaruhi mood seseorang. Hal itu dikarenakan, gelombang musik telah mencapai keselarasan dengan gelombang otak.
Penderita sakit kepala atau migrain membutuhkan instrumen musik lembut, bertempo lambat atau lagu dengan hanya sedikit hentakan drum.
Berbeda jika kamu memerlukan lagu untuk menjadi booster. Lagu dengan lirik yang menyenangkan dan penuh semangat bisa menjadi booster di saat kamu merasa depresi atau prustasi.
Ketika
seseorang merasa senang atau relaks, jantung dapat memompa cukup darah ke otak.
Hal itulah yang menyebabkan mengapa sebuah lagu dapat mengatasi sakit kepala.
Sakit kepala mendadak disebabkan karena tekanan darah rendah, sehingga pasokan darah ke otak menjadi berkurang. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan sakit kepala mendadak karena kerja jantung dan pembuluh darah arteri menjadi terbebani, sehingga aliran darah menuju otak menjadi tidak lancar.
Sakit
kepala memang dapat diatasi dengan mengonsumsi obat analgetik seperti
paracetamol atau asam mefenamat, tetapi terapi musik merupakan cara sederhana
yang lebih baik daripada mengonsumsi obat-obatan.
Cara sederhana lainnya adalah dengan makan yang teratur dan minum 2-3 liter air setiap harinya untuk menghindari dehidrasi karena dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala.
Tentang dehidrasi dapat diketahui dalam artikel Rahasia Di Balik Cairan Tubuh Pada Manusia.
Joseph Cardillo, Ph.D, seorang ahli filsafat menulis buku berjudul " Your Playlist Can Change Your Life ". Beliau menjelaskan betapa musik memengaruhi kehidupan manusia.
Buatlah daftar playlist untuk masalah-masalah berikut ini dalam handphone atau
komputermu :
- Playlist penyemangat. Lagu-lagu dengan musik yang energik dan lirik yang menginspirasi cocok untuk mengisi playlist ini. Kamu bisa memasukkan playlist ini komputermu juga.
Ketika kamu merasa jenuh dengan pekerjaanmu atau terlalu malas untuk melanjutkannya karena sudah lelah, playlist berisi lagu-lagu penyemangat ini akan mendorongmu untuk lebih bersemangat melanjutkan pekerjaan.
- Playlist untuk mengatasi kecemasan dan depresi. Lagu-lagu religi dan berlirik tentang makna kehidupan cocok untuk dimasukkan ke dalam playlist ini.
- Playlist untuk mengatasi insomnia. Lagu-lagu mellow atau bernada lembut cocok untuk mengisi playlist ini.
Terapi
musik dapat meningkatkan hormon endofrin, serotonin, melatonin, HGH dan
DHEA (Dhydroepiandrosterone), serta mengurangi hormon kortisol.
Tentang fungsi hormon-hormon tersebut terdapat dalam artikel 67 Macam Hormon Pada Manusia.
Artikel Terkait :
Komentar
Posting Komentar